Rabu, 25 Februari 2009
Bareng Pak Onno W Purbo
Selasa, 24 Februari 2009
Lagi,... Guru SMP Latihan Bikin MPI
Pelatihan di laksanakan dalam dua model kegiatan yaitu satu hari untuk pelatihan bersama dan selama satu minggu setelah pelatihan ini diharapkan semua peserta melanjutkan secara mandiri.
Selanjutnya setelah selama satu minggu membuat di ruma (Pe-Er ni yeee) akan diminta oleh Dikpora agar semua peserta mengirimkan karyanya untuk mendapatkan penilaian dan akan diberikan hadiah pada bulan Nopember 2009 setelah sebelumnya mempresentasikan didepan dewan Juri pada tanggal 14 Maret 2009.
Pelatihan Pembuatan MPI bagi Guru Mat SMP
Berlokasi SMA Negeri 1 Rowosari Kendal, sejumlah guru Matematika SMP (40 orang) mengikuti pelatihan pembuatan Media Pembelajaran Interaktif menggunakan software Powerpoint. Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua hari petemuan dengan jeda selama 2 minggu. Pertemuan pertama di laksanakan pada tanggal 4 Pembruari sedangkan pertemuan keduanya pada tanggal 18 Pembruari 2009.
Menarik belajar bersama temen guru sejenis. Saya sendiri yang didaulat sebagai Pemateri/Nara sumber (Maaf sebenarnya sih merinding menggunakan kata ini), tapi bagaimana lagi panitia menugasi dengan sebutan itu, merasa senang karena sama-sama guru matematika, jadi desah nafasnya sama. Baunya juga sama kali ya...?
Berdampingan dengan temen dekat Mas Widi, ngecarge dan berlatih bersama membuat slide-slide powerpoint.
Sabtu, 11 Oktober 2008
Tahun 2008 ini Saya Kehilangan 2 Orang Yang Sangat Saya Cintai
Ayahanda meninggal pada usia 70 tahun sementara sang keponakan Wawang Agung Widiantoro meninggal dalam usia 28 tahun.
REUNI MAYA
Betapa canggihnya perangkat teknologi saat ini, sebagai user/pengguna, penulis merasa terkagum-kagum dengan yang satu ini-internet. Sungguh luar biasa, dengan media ini penulis merasa mendapatkan anugrah yang begitu besar dari sang Maha Pencipta. Bagaimana tidak? Melalui blog, penulis dapat bertemu dengan rekan-reka lama semasa sekolah di bangku SMA dulu. Sebut saja nama-nama Aris Haryanto, Ari Widayati, Joseph Sri Gutanto, Purnomo, Asih Puji Lestari, Aris Widodo, Yatno Sutopo, Triatmono, Ari Purnawan, Sutrisno, Kelik Budi Antara dll adalah sederetan nama yang berhasil temui melalui media ini. Terima kasih Tuhan. Semoga Engkau berkenan pertemukan kami dengan saudara-saudaraku yang lain.
Setelah sekian lama tidak ketemu darat ternyata Tuhan telah mempertemukan secara maya. Aneh memang tapi itulah realitasnya. Kami bisa nyambung silaturohmi dengan temen lama yang sudah pada sibuk dengan keluarga masing-masing. Semoga Allah berkenan melimpahkan kesehatan, panjang umur, rejeki dan lain-lain.
Beginilah reuni Maya yang telah penulis nikmati dari jasa teknologi internet. LUAR BIASA! Subhanallah.
Senin, 18 Februari 2008
Di Tubuhku Mengalir Darah Singa
Banyak hal yang kami sampaikan dalam pertemuan itu mulai dari hal-hal kecil sekedar menanyakan kabar dan kegiatan-kegiatan yang kami lakukan sampai dengan hal-hal yang bersifat penting menyangkut silsilah keluarga dan cerita masa lalu, saat beliau masih muda dan saya pun belum di lahirkan. Akhirnya kami sepakat untuk menelusuri silsilah keluarga baik dari garis keturunan mamakku maupun dari garis keturunan bapakku. Satu persatu setiap orang yang berkaitan dengan garis keturunan kami tulis. Ada yang unik dan mengjutkan dalam penyebutan nama-nama leluhur saya. Dan yang cukup mengagetkan ternyata dalam tubuh ini telah mengalir darah Singa yang selama ini belum pernah kami ketahui. Bagaimana tidak, tak pernah terfikir sebelumnya untuk membuat urutan garis keturunan dan mengingat-ingat nama-nama leluhur, namun hari itu entah kenapa kami sepakat untuk mengabadikannya.
Salah satu nama yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kami tentu adalah kakek dan nenek kami yang kini telah tenang di sisi Allah SWT. Aku terlahir dari mamakku yang bernama Suratiyem dan bapakku bernama Wakidi Siswomiharto. Dari garis keturunan bapakku ternyata terungkap ada darah Singa dalam tubuh ini. Inilah Fakta... karena kakeku dari jalur bapakku bernama Singasemita. Percaya atau tidak itulah kenyataannya. Ya, Dalam tubuhku mengalir darah Singa....
Bandhulan
Saat kita memiliki bayi dan kita ingin menidurkan si buah hati, biasannya kita menggendongnya. Namun tidak demikian dengan pendahulu kita. Mereka menggunakan bandhulan untuk menidurkan sibuah hati. Alat ini terbuat dari anyaman bambu mirip keranjang yang berukuran panjang x lebar x tinggi : 70x100x50 cm. Alat ini dipasang didalam ruang tengan sebuah rumah dengan cara digantungkan dengan tali panjang pada kayu yang merupakan rangka rumah. Selanjtnya bandhulan di isi dengan kasur dan bantal kecil, serta beberapa kain berupa kain jarik sehingga menjadi empuk dan nyaman untuk menranuh bayi dan selanjutnya badhulan di ayun dengan cara di tarik dan lepas. Dengan cara ini si buah hati merasa nyaman dan ahirnya tertidur. Bayi akan bangun bila mengompol atau terkejut kalau ada suara keras yang didengarnya. Alat ini sekarang tidak ada lagi, karena alat ini membutuhkan ruangan gerak yang luas, sehinga hanya rumah-rumah besar yang memungkinkan menggunakan alat ini. Sekarang rumah-rumah ukurannya tidak sebesar kala itu, apalagi dalam tipe-tipe rumah di perumahan dapat dipastikan rumahnya tidak muat untuk ruang gerak bandhulan. Akhirnya barang ini ditinggalkan.